Rabu, 21 Desember 2011

Renungan untuk mama

halo teman-teman blogoblog semuanyaaaaaaa. apa kabaaaar?

kali ini gue mau serius sedikit nih,soalnya menyambut hari ibu,

untuk pembukaannya nih, gue mau nanya sesuatu ke kalian. "apa sih arti mama buat kalian?"

menurut gue, "mama" dapat diungkapkan dalam satu kata:"segalanya".

kenapa begitu?

Simpel aja sih, menurut gue, hidup gue bakal kacau banget kalo gak ada mama. Dimulai dari bangun tidur, sampe nanti mau tidur lagi,kita pasti ngebutuhin mama.

Menurut gue:























Mama itu anggota keluarga yang bengun paling pertama cuma buat nyiapin sarapan,bekal,bahkan juga nyiapin baju buat anaknya.

Mama itu adalah anggota keluarga yang paling mau berkorban buat anak-anaknya. Dia rela gak makan asal anaknya bisa makan,dia rela gak beli baju baru asal anak-anaknya bisa beli baju baru,bahkan dia rela ngelakuin apapun biar cita-cita anaknya bisa tercapai.

Mama adalah orang yang paling pertama khawatir saat lo sakit,meskipun kadang dai gak nunjukin itu secara langsung.

Mama itu orang yang paling care sama kita.Dia merasa seneng kalo anaknya mau share masalah sama dia.

Mama itu orang yang paling khawatir sama keadaan kita kalo suatu saat nanti dia udah gak ada.

Mama cerewet,tapi bukan berarti dia ga ngerti kita.

Mama itu selalu tau apa yg kita mau; makanan apa yg kita suka, baju apa yang paling sering kita pake, apa aja kebiasaan kita, apa yang gak kita suka,pokoknya semua hal tentang kita.

Mama itu orang yang paling inget tanggal ulang tahun kita, karena pada saat itu ia adalah orang yang paling merasa bahagia melihat kita lahir.

Mama itu gak pernah marah sama kita, meskipun kita bandel, gak nurut, suka marah-marah sama dia, bahkan tidak memperdulikan dia. Disaat mama marah,dia sebenarnya gak sepenuhnya marah sama kita, melainkan dia sedih karena kita bersikap begitu sama dia.

Mama adalah orang yang paling sabar dalam menghadapi masalahnya, ia selalu berusaha tegar didepan anak-anaknya. Apa kalian pernah melihat mama kalian mengeluh ataupun menangis karena masalah yang ia hadapi?

Mama adalah pahlawan dari segala pahlawan.

Disaat orang-orang terpukau dengan kepahlawanan seseorang, justru saya merasa terpukau dengan ibu dari pahlawan tersebut. Yang selalu muncul di benak saya adalah; "ia adalah ibu yang sangat hebat karena ia melahirkan dan mendidik seseorang hingga orang tersebut bisa menjadi pahlawan"


Mama adalah seseorang yang kuat. Dia mampu menahan segala rintangan yang terjadi pada dirinya saat kita didalam kandungannya. Mama selalu menjaga kita yang berada didalam kandungannya. Ia bersedia nyimpen kita di perutnya sampe waktunya kita buat keluar,padahal kita itu cukup berat loh,dan dia mengandung kita selama 9 bulan tanpa mengeluh.

Nah setelah pembahasan diatas, coba deh kita pikirin, apa aja yang udah kita lakuin buat dia?

Mama bangun pagi-pagi buat kita, buat masakin bekel kita, tapi kadang kita selalu aja protes tentang apa yang dia buat. Entah itu karena makanan yang dai buat keasinan, karena dia masak makanan yang gak kita suka, ataupun dia gak sempet nyiapin baju buat kita. Dia ngeberesin pekerjaan rumah,sedangkan kita cuma bisa santai dan gak bantuin dia,bahkan sering nyuruh ngelakuin suatu hal yang kita males lakuin (cth: beliin pulsa, beliin makanan). Kalian harus inget,mama itu orang tua kita,bukan pembantu.

Mama rela berkorban buat kita. Tapi kadang kita menyia-nyiakan apa yang udah dia korbanin. Mama mungkin bisa gak makan asal anaknya makan, tapi kadang kita gak menghargai itu semua,bahkan kadang ngomel ke dia karena makanan yang dia kasih gak sesuai dengan keinginan kita.

Mama orang yang paling khawatir kalo kalian sakit. Tapi ketika dia sakit justru kita tidak terlihat peduli. Bahkan disaat dia bilang "nak,pijitin mama dong" kita malah membalasnya dengan kata-kata "ah aku capek,ma"

Mama itu care sama kita. Tapi kalo dia minta kita cerita tentang masalah yang kita hadapi,kadang kita malah menganggap dai selalu pengen tau atau sok tau.

Disaat mama ngasih nasihat ke kita, yang kita lakukan malah mendumel dalam hati dan terkadang kita membalasnya dengan kata-kata yang menyakitkan hati.

Disaat mama ngasih sesuatu yang kita gak suka bukan berarti dia gak tau apa yang kita mau, tapi karena ia pengen kita belajar untuk dapat mensyukuri segala hal yang kita dapat.

Saat mama ngucapin selamat ulang tahun ke kita, yang terpikir oleh kita adalah kado. Padahal disaat dia ulang tahun belum tentu kita inget.

Mama selalu menyelipkan nama kita di sela doa-doanya. Ia ingin yang terbaik untuk kita.

Ada satu cerita yang mengharukan:

Badu adalah anak yang pemalas, dia juga nakal. Suatu hari, saat badu pulang sekolah ibu badu meminta tolong untuk dibelikan terigu di warung yang terletak beberapa meter dari rumahnya, tetapi badu berkata: "ah ma,badu capek abis sekolah. Emang mama gak bisa jalan sendiri? Kan warungnya deket"

sang ibu penjawab: "badu, ibu minta tolong, saat ini ibu lagi gak enak badan". Tetapi badu malah pergi ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya.

Beberapa menit kemudian badu keluar dari kamarnya lalu meminta makan kepada ibunya, ibunya menyiapkan lauk pauk untuk badu makan. Tetapi badu marah,ia berkata: "ma!kok ayamnya gak ditepung sih??". Sang ibu menjawab:"Maaf nak, ibu gak bisa beli terigunya,ibu lagi gak enak badan". Tetapi badu malah membentak ibunya: "pokoknya badu mau makan ayam yang di tepung!Kalo engga,badu gak mau makan!!" kemudian badu masuk ke dalam kamarnya.

Beberapa jam berlalu, badu pun keluar dari kamarnya. Ia mencari-cari ibunya untuk meminta makan. Badu memasuki kamar ibunya dan melihat ibunya sedang berdoa, isi doa ibunya seperti ini: "Ya Allah, hamba yakin engkau telah melihat perlakuan anak hamba terhadap hamba. Tetapi tolong ya Allah,jangan kau hukum dia karena perbuatannya. Sebenarnya anak hamba adalah anak yang baik ya allah,namun ia hanya membutuhkan sedikit hidayah darimu. Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, ampunilah segala dosa yang telah diperbuat oleh anak hamba, lancarkanlah rezekinya, permudahkanlah jalannya, sayangilah ia seperti engkau menyayangi umatmu yang beriman, janganlah engkau masukkan ia kedalam api neraka. Ya Allah,hanya engkaulah tempat hamba mengadu dan memohon. Ya Allah, saat itu hamba sedang sangat khawatir, hamba merasa takut, hamba takut jika suatu saat nanti hamba telah tiada maka siapa yang akan menjaga badu? siapa yang akan memasakkan ia masakan kesukaannya? Siapa yang akan menyiapkan sarapan dan seragam sekolahnya? dan siapa yang akan mendoakannya ya Allah? Hamba sangat takut ya allah. Maka dari pada itu ya allah, tolong jagalah dia, sayangi ia seperti aku menyanyanginya. Berikan petunjukmu, berikan hidayahmu padanya ya allah..."

Badu terharu mendengar doa yang dipanjatkan oleh ibunya, ia menangis lalu keluar dari kamar ibunya. Ia melihat ke meja makan, ternyata disana telah tersedia makanan kesukaannya: "ayam tepung", melihat hal tersebut badu menitikkan air matanya, ia merasa sangat bersalah pada ibunya, maka ia berlari menuju kamar ibunya untuk meminta maaf. Namun ternyata ia mendapati ibunya sudah tidak bernyawa lagi, badu menangis sekencang-kencangnya, ia sangat menyesali dengan yang ia perbuat pada ibunya.






Kita dapat mengambil hikmah dari cerita di atas. Perbuatlah sesuatu hal yang baik pada ibu kalian sebelum kalian menyesal di kemudian hari. Yang harus kalian lakukan adalah: peluk mama kalian dan katakan "ma,maafin aku. Aku sayang mama" ,atau jika ia sudah tiada maka datanglah ke makamnya dan bacakan doa untuknya agar ia selalu dilindungi oleh allah.

Sekian postingan kali ini, mohon maaf kalo ada kata-kata yang salah atau karena postingannya terlalu panjang. Selamat hari ibuuuuu ♥













2 komentar:

// 0) { cursor = parseInt(items[items.length - 1].timestamp) + 1; } var bodyFromEntry = function(entry) { if (entry.gd$extendedProperty) { for (var k in entry.gd$extendedProperty) { if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.contentRemoved') { return '' + entry.content.$t + ''; } } } return entry.content.$t; } var parse = function(data) { cursor = null; var comments = []; if (data && data.feed && data.feed.entry) { for (var i = 0, entry; entry = data.feed.entry[i]; i++) { var comment = {}; // comment ID, parsed out of the original id format var id = /blog-(\d+).post-(\d+)/.exec(entry.id.$t); comment.id = id ? id[2] : null; comment.body = bodyFromEntry(entry); comment.timestamp = Date.parse(entry.published.$t) + ''; if (entry.author && entry.author.constructor === Array) { var auth = entry.author[0]; if (auth) { comment.author = { name: (auth.name ? auth.name.$t : undefined), profileUrl: (auth.uri ? auth.uri.$t : undefined), avatarUrl: (auth.gd$image ? auth.gd$image.src : undefined) }; } } if (entry.link) { if (entry.link[2]) { comment.link = comment.permalink = entry.link[2].href; } if (entry.link[3]) { var pid = /.*comments\/default\/(\d+)\?.*/.exec(entry.link[3].href); if (pid && pid[1]) { comment.parentId = pid[1]; } } } comment.deleteclass = 'item-control blog-admin'; if (entry.gd$extendedProperty) { for (var k in entry.gd$extendedProperty) { console.log(entry.gd$extendedProperty[k].name + ' - ' + entry.gd$extendedProperty[k].value); if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.itemClass') { comment.deleteclass += ' ' + entry.gd$extendedProperty[k].value; } } } comments.push(comment); } } return comments; }; var paginator = function(callback) { if (hasMore()) { var url = feed; if (cursor) { url += '&published-min=' + new Date(cursor).toISOString(); } window.bloggercomments = function(data) { var parsed = parse(data); cursor = parsed.length < 50 ? null : parseInt(parsed[parsed.length - 1].timestamp) + 1 callback(parsed); window.bloggercomments = null; } url += '&callback=bloggercomments'; var script = document.createElement('script'); script.type = 'text/javascript'; script.src = url; document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(script); } }; var hasMore = function() { return !!cursor; }; var getMeta = function(key, comment) { if ('iswriter' == key) { var matches = !!comment.author && comment.author.name == authorName && comment.author.profileUrl == authorUrl; return matches ? 'true' : ''; } else if ('deletelink' == key) { return baseUri + '/delete-comment.g?blogID=' + blogId + '&postID=' + comment.id; } else if ('deleteclass' == key) { return comment.deleteclass; } return ''; }; var replybox = null; var replyUrlParts = null; var replyParent = undefined; var onReply = function(commentId, domId) { if (replybox == null) { // lazily cache replybox, and adjust to suit this style: replybox = document.getElementById('comment-editor'); if (replybox != null) { replybox.height = '250px'; replybox.style.display = 'block'; replyUrlParts = replybox.src.split('#'); } } if (replybox && (commentId !== replyParent)) { document.getElementById(domId).insertBefore(replybox, null); replybox.src = replyUrlParts[0] + (commentId ? '&parentID=' + commentId : '') + '#' + replyUrlParts[1]; replyParent = commentId; } }; var tok = 'comment-form_'; var hash = window.location.hash || ''; var startThread = hash.indexOf(tok) == 1 ? hash.substring(tok.length + 1) : undefined; // Configure commenting API: var configJso = { 'maxDepth': 2 }; var provider = { 'id': postId, 'data': items, 'loadNext': paginator, 'hasMore': hasMore, 'getMeta': getMeta, 'onReply': onReply, 'rendered': true, 'initReplyThread': startThread, 'config': configJso, 'messages': msgs }; var render = function() { if (window.goog && window.goog.comments) { var holder = document.getElementById('comment-holder'); window.goog.comments.render(holder, provider); } }; // render now, or queue to render when library loads: if (window.goog && window.goog.comments) { render(); } else { window.goog = window.goog || {}; window.goog.comments = window.goog.comments || {}; window.goog.comments.loadQueue = window.goog.comments.loadQueue || []; window.goog.comments.loadQueue.push(render); } })(); // ]]>